MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

 

PERTEMUAN KE 21



NARASUMBER : JOKO IRAWAN MUMPUNI
MODERATOR    : WIDYA SETIANINGSIH
TEMA                  :  MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

Setelah sholat magrib aku mengambil hpku ,kulihat pertemuan ke 21 malam ini,sebagai tambahan bonus menulis. Ternyata lebih banyak lmateri yang belum aku kuasai secara penuh.Keinginan untuk membuat buku solo secepatnya,tapi ada yang lebih jauh penting lagi,yaitu materi malam ini " MENJADI PENULIS BUKU MAYOR".

Narasumber pada malam hari ini Jum'at, 04 Maret 2022 ialah Bapak Joko Irawan Mumpuni. Dan dimoderatori oleh Ibu Widya Setianingsih. Dengan menyongsong tema "Menjadi Penulis Buku Mayor". Beliau merupakan seorang Direktur penerbitan  ANDI Yogyakarta. Beliau sudah hampir 20 tahun menghidupi dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia membuat Beliau selalu bersemangat jika diajak berdiskusi seputaran penerbitan dan penulisan buku.


Apa sih yang membedakan antara Penerbit Mayor dengan Penerbit Minor (Penerbit Indie)?

Menurut Beliau sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini; orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat masing-masing apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Terdapat ribuan penerbit di Indonesia namun yang telah disebut sebagai penerbit mayor hanya sedikit bisa dihitung dan Penerbit ANDI merupakan salah satu Penerbit Mayor.

Kenapa sih lebih banyak yang merasa lebih bangga jika karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor?

Dikarenakan naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, Sumber Daya Manusia juag jaringan pemasaran yang lebih luas. Namun untuk masuk ke dunia Penerbit Mayor tidaklah mudah harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat.

Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kitas sebut dengan Pnerbit Indie.

Nah berikut tingkatan-tingkatan penulisan.

Berikut skema mengenai siklus dari penulis hingga menjadi buku.


Penyebab literasi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain.


Yang ditolak oleh penerbit hanya nasakah Yang Temanya tidak Populer & Penulisnya juga Tidak Populer.  Nah kita bisa melihat bahkan mencari tema apa yang populer dengan Google Trend atau melihat lingkungan masyarakat yang sedang trending saat ini. 

Untuk selanjutnya Bagaimana Penerbit cara mengecek apakah penulis tersebut Populer? 
Jawabannya ialah Penerbit akan melacak profil penulis dari berbagai sumber: 
a. Berapa banyak teman atau pengikut di sosial media.
b. Seberapa aktif digrup-grup yang diikuti akan lebih baik. Apalagi jika penulis merupakan admin grup dengan jumlah anggota ratusan ribu.
c. Apakah penulis ini punya blog sendiri dan seberapa aktif dan bagaimana repon pembacanya. 
d. Google Scholar adalah yang paling dicermati oleh Penertbit.

Pada umumnya penerbit memakai gaya selingkung semua yang ada didunia, termasuk penerbit ANDI.


Apa sih yang harus diperhatikan penulis, jika ingin menerbitkan karya. Apakah ada kriteria khusus atau tertentu?

                                                                INI JAWABANNYA!



Banyak sekali pertanyaan yang sering muncul, adakah minimum halaman dalam menerbitkan buku? 
Tentu saja semua sudah terdapat minumum halaman. Jika Penerbit ANDI yaitu 60 halaman. Namun pada umunya akan dapat menjadi buku yang layak diterbitkan maka jumlah halaman minimal ketikan stardart layout WORD yaitu 150 halaman.

Kriteria Penerbit ANDI untuk Fiksi sangat simple 
1.Tidak mengandung pertentang isu SARA .
2.Tidak mengandung pornografi.
3.Tidak berpolitik praktis.
4.Penulisnya punya pertemanan/ jaringan yang luas.

Penulis yang sudah memiliki nama dan pangsa pasar sendiri, sudah pasti akan di lamar oleh beberapa penerbit mayor. 

"Jangan pantang menyerah dengan hasil tulisan kita. Apapun karya kita, itu sudah termasuk mengukir nama kita di dunia penerbitan".

Yang terpenting bisa mengikuti sampai ke pertemuan 21 sudah luar biasa dan kebahagiaan tersendiri,di posisi penulis awal atau pemula.

salam sukses semuanya, mari bersama membangun bangsa dengan literasi......

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Guru Inspiratif

Mengelola Taman Bacaan

Ide Menulis bagi guru