Menguak Dapur Penerbit Mayor

 PERTEMUAN KE 20

NARASUMBER : EDI S MULYANTA

MODERATOR    : MULYADI

 RABU 02 MARET 2022.


           
                        
                          
                                                                    Rasa malas hadir di saat saat mau belajar menulis pertemuan ke 20,tapi keinginan bisa menulis itu yang membuat gerakan badan ini menghampiri laptop  ASUS teman bekerja di sekolah lan di rumah.
  
 Pada pertemuan ke-20.  Ternyata Bapak Edi S. Mulyanta dan  Bapak Mulyadi sebagai moderator.  
 
      Adzan berkandang di musholla depan rumah  yang tidak berapa jauh dari rumahku. 
Aku langsung  berwudhu  untuk menunaikan kewajiban yaitu shalat Isya terlebih dahulu.  Selesai shalat langsung berliterasi lewat laptop kesayanganku. 

     Dengan bismillah mulai dikata lewat digital. Sungguh asyik apabila sudah menjadi hobi menulis. Terima kasih sekali lagi Om Jay( Wijaya Kusumah ,M.Pd)  bersama panitia dan tim yang hebat lainnya dengan ide yang cemerlang. Telah membagikan ilmu kepada kami guru di  seluruh di Indonesia.  Semoga Allah membalas kebaikan ini. 
         
      Malam ini kita sudah memasuki pertemuan ke-20, bolehlah pertemuan ini kita sebut cek point pertama, karena jika resume malam ini selesai, maka bapak ibu bisa langsung mengembangkan nya menjadi sebuah buku solo.
      Atau sudah ada naskah lain? Atau bahkan mungkin buku solo bapak ibu yang sudah  lama menunggu, buku ajar, novel, cerpen, atau lainya, ...jadi penasaran menunggu karya karya bapak ibu turut mewarnai khasana perbukuan Nusantara ...
      
      Semoga sebelum materi ke30 ada yang sudah lulus karena sudah terbitkan buku solo, begitu sapaan awal dari moderator kita.
       Malam ini akan kita bagi dalam 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Penjabaran materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup 

Pertemuan malam ini, tim kelas BM berkenan menghadirkan bapak Edi S. Mulyanta. sebagai narasumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta.
        Beliau bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002. Berbagai jabatan telah disandang, mulai dari staff Litbang sampai posisi publishing consultant & e-book development...hingga saat ini
     Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Di dunia tulis menulis tentu beliau tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister di bidang teknik elektro.  
            Yaitu *Menguak dapur penerbit mayor*
Berikut ini perkenalan dari narasumber kita,

         Perkenalkan saya Edi S. Mulyanta,  https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=id&oi=ao
Saya sudah hampir 20 tahun mengelola penerbitan buku, awalnya saya adalah penulis buku mandiri yang hidupnya full dari menulis buku. Kemudian dipercaya untuk mengelola penerbitan buku di Yogyakarta.
        Per Febuari tahun ini genap 20 tahun saya mengelola penerbitan, bapak ibu sekalian. Akan kami buka dapur kami dan sharing pengalaman kami dalam mengelola penerbitan/
         Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor.
     Semoga sharing kami ini dapat  bapak ibu manfaatkan untuk menembus ke penerbitan mayor ungkap narasumber kita.
        Semasa pandemi, kami tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak pandemi.
        Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.
        Dari pengalaman kami selama pandemi. buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati.



         Secara garis besar posisi penerbit adalah demikian bapak ibu sekalian. Jadi yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik 

      Buku apa yang bisa bapak ibu tulis, kami sarankan mengikuti peraturan pemerintah no 75 (tahun 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan  no 3 tahun 2017
        Penerbit-penerbit menggunakan arah peraturan pemerintah ini dalam menjalankan roda usahanya
       Bapak ibu tinggal memilih jenis buku sesuai dengan kompetensi yang bapak ibu miliki.
      Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.
     Bapak ibu bisa menyambut peluang ini, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita.
       Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.


         Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal.
        Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.
        Penerbit biasanya akan melakukan _scouting_ , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut

       Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.
      Bapak ibu bisa melihat terbitan kami dalam format digital di bukudigital.my.id



       

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aset produktif selama periode waktu tertentu. Ada 3 hal utama dalam investasi yaitu, dana, aset, dan waktu. Dengan memahami ketiga hal tersebut, diharapkan dapat menghasilkan keberhasilan investor dalam menganalisis dan mendapatkan aset produktif,  sehingga memberikan hasil investasi yang baik.

Penyusunan buku ini berbentuk modular, sehingga diharapkan pembaca dapat mendalami topik dengan lebih terperinci dalam memahami konsep investasi dan aset-aset investasi. Dengan membentuk buku dalam bentuk konten yang modular, akan memberikan kemudahan dalam memilih tema secara praktis untuk mempraktikannya secara langsung di pasar modal. 




       Ini contoh terbitan kami dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id. Materi di _open_ 20% sehingga dapat bapak ibu pelajari outline buku, judul buku, pembagian perbabnya, dan lain-lain
Kok




  Bapak ibu bisa mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi bapak ibu sekalian.



        Cara menulis bab-perbab, struktur buku, struktur kalimat, hingga paragraf.
       Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM  yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi..
       Mengenai pembiayai penerbitan sebuah buku?
       penerbit mayor biasanya mempunyai dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.
       Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. jadi dengan banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dan lain-lain.
       Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak plus minus nya apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis
       Banyak penerbit-penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut.
       Silakan dimanfaatkan sembari belajar untuk memproduksi sendiri buku bapak ibu hingga proses pemasarannya.
        Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik.
        Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian.




        Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan bukunya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca. 

        Demikian  materi yang disampaikan oleh narasumber kita malam ini, semoga dapat memberi gambaran dalam memilih penerbit




Assalamualaikum wr.wb. saya lilis dari garut. tadi saya baca jika buku pelajaran merupakan salah satu buku favorit yang penting membuatnya yg ideal. definisi idealnya bagaimana, sehingga buku yang kita cetak menarik konsumen
Waalaikumsalam pak, buku pelajaran yang ideal tentunya yang sesuai dengan kurikulum.
Tuntutan materi saat ini sudah sampai ke 4 kompetensi dasar




Dengan panjang lebarnya uraian materi belajar malam ini bahwa penerbit mayor adalah tanpa biaya pribadi dari penulis melainkan penerbit itu sendiri. Tetapi naskah yang ditulis sering tidak sesuai dengan visi misi penerbit sering ditolak alias tidak terbit. Tinggal pilih penerbit mana yang kita sukai agar terbit segera.

         Demikian isi resume malam ini yang saya tangkap. Dengan narasumber bapak Edi S Mulyanta,di kawal bapak moderator Mulyadi.
Terima kasih & salam literasi ,dari bumi menara air jakarta selatan 12850.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Guru Inspiratif

Mengelola Taman Bacaan

Ide Menulis bagi guru